Rabu, 13 Agustus 2014

Untuk tiap-tiap tempat yang kita pijak. Untuk semua jejak

Kita pernah berjalan sendiri, mendatangi tempat demi tempat yang kita inginkan , menikmati perjalanannya dengan cara kita sendiri. Menyenangkan. Bukan tentang sendiri atau berdua, tapi bagaimana syahdu dan mesranya semesta mengajak kita berbicara berdua saja dan menerjemahkan banyak bahasanya.
Tak ada yang tak istimewa, dari perjalanan dan tempat yang pernah aku dan kamu tempuh, jauh sebelum adanya kita. Bahkan terkadang, ada bagian dari tempat yang kita singgahi sudah lebih dulu meninggalkan jenis kenangan yang hanya kamu saja yang tahu judulnya, dan hanya aku yang tahu judulnya. Tak pernah ada yang salah dari kenangan, bagaimana kita akan belajar dan berdiri jika kita tak menemukan itu dulu sampai pada akhirnya semesta menyatukan kita.
Lalu membiarkannya tak ada, lenyap oleh waktu, setelah semua kita sudahi, dan semua kini tentang kita saja.
Namun kali ini, aku tak akan berbicara tentang seberapa menyenangkan sebuah perjalanan yang sudah pernah aku lewati sendirian, atau warna apa yang akan aku beri tentang cerita lalu. Sebab, setelah kamu memilihku dan hatiki berkata “iya” atas kedatanganmu, yang aku tahu tempat pertama kali yang mempertemukan kita pada satu meja, dua kursi, satu topik pembicaraan, lalu saling menukar isi kepala masing-masing, ialah jejak yang sudah menjadi tanda “selamat datang” aku sudah mempersilahkan kamu tinggal. Jaga dan jangan lepaskan, ia yang mampu membuatmu lupa, bahwa luka pernah ada.
Tak pernah ada yang tergesa-gesa, tak pernah ada yang direka-reka. Kamu yang tiba-tiba datang, lalu kita jatuh cinta begitu saja. Kamu mengetuk pintu lembut, dan aku menpersilahkan masuk. Setelah itu aku dan kamu mengerti, kita tak lagi harus berjalan sendirian mengikuti banyak keinginan hati kita atas ketertarikan dengan banyak tempat dan banyak jenis perjalanan.
Ah, terima kasih. Aku siap mengulang lagi dan lagi kebahagiaan ini. Mengingat berkali-kali mana yang pernah kita datangi, apa yang pernah kita lahirkan, yang pasti setiap tempat yang kita pijak akan selalu meninggalkan jejak. Pagi, siang, dan malam, bahkan senja dan langit yang amat kita suka pun tahu, bagaimana debar demi debar tak berhenti memberi kabar, di luar sana aku telah melihat banyak hal menakjubkan yang Tuhan ciptakan dengan cinta, yang manusia hasilkan. Tapi kamu, adalah salah satu pemandangan indah ciptaan Tuhan berwujud laki-laki yang aku kagumi dan tak akan pernah selesai aku tuliskan.
Semoga Tuhan sedang jatuh cinta, ketika menuliskan cerita kita.
Jadi, mari memperbanyak jejak. Aku dan kamu, dalam ribuan kelak.
image

Kamis, 13 Maret 2014

Hati Yang Tertinggal



lucu, melihat seseorang yang sangat tidak ingin di katakan terpuruk di masa lalu..
sampai harus memaksakan meraih hati yang lain..
apa tidak memikirkan perasaan si hati baru itu jika dia tau kalau dia dicintai karena paksaan?
apa adil untuk hati baru itu?
apa tak terfikir bagaimana perasaannya nanti ketika kau tinggalkan?
apa kau tak ingat bagaimana sakitnya saat kau ditinggalkan?
lalu kau ingin menjadikan nasibnya sama sepertimu??
kalau masih ingin menunggu masa lalu kembali jangan menjadikan siapapun sebagai sandaran sementara bukan?
yg terpenting adalah mau tetap menunggu masa lalu atau diam dimasa sekarang atau berlari ke masa depan, asal memahami resiko baik buruknya tak akan jadi soal..
nikmati saja rasa bahagianya. nikmati saja sakitnya.. itu keputusan diri kan?
ini menurutku.. terserah kau mau berfikir seegois apa..
kalau aku.. BUKANNYA TERPAKU DIMASA LALU.. TAPI MEMILIH YANG TERBAIK UNTUK MASA DEPAN.. kalau belum ditemukan aku hanya perlu yakin.. bahwa seseorang telah dipersiapkan.. aku saja yang belum sampai tujuan..

Jumat, 21 Februari 2014

Perihal Rindu

 untuk laki-laki yang beberapa hari ini mau menemani aktivitasku :)

 

Sayang, rindu itu curang. Ia terus bertambah tanpa tahu bagaimana caranya agar berkurang.

Setiap kau dan aku sedang dalam dekat, entah mengapa, waktu berlari terlalu cepat. Sementara ketika jarak membuat kita tersekat, waktu berjalan begitu lambat. Namun, aku selalu mampu melipat jengkal yang diulur-panjang-panjangkan Semesta dengan sengaja. Aku juga punya seribu satu siasat agar arloji bergulir ke kanan lebih cepat.

Bagaimana tidak bila aku tidak candu rindu terhadap laki-laki yang selalu mampu membuatku teduh meski sedang di bawah terik sang surya, membuatku tenang meski sedang mendapati banyak masalah, membuatku merasa takut ketika sesaat lupa pada Sang Pencipta, dan membuatku merasa cukup hanya dengan melihatmu tertawa.

Senin, 10 Februari 2014

Tidak Sama Sekali


Apa yang lebih menyedihkan dari pada tak di perjuangkan ?

Mencintai sendirian pun tidak di ijinkan

Bodohnya aku menunggu di temukan olehmu

Yang tak berniat melakukan pencarian


Jadi biarkan aku sesaat menyimpan rasa ini

Rasa yang sampai kapan pun kau acuhkan

Semoga kau bahagia dengan keputusanmu


Selamat berbahagia tuan :)


Sabtu, 18 Januari 2014

P-E-R-P-I-S-A-H-A-N





Setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Cepat atau lambat patah ini akan terjadi pada siapapun termasuk AKU, iya tentu ada air mata,tentu saja ada semilir duka.. tapi aku percaya semua ini akan terlewati, dan kembali baik2 saja.. aku juga manusia biasa, punya rasa rindu yang menggebu, aku rindu menjadi diriku sendri,aku yang utuh,aku yang ku kenali,aku yang ku inginkan, memang,, semua tak lagi sama. tapi percayalah ini yang terbaik..jgn ada benci apalagi caci,
kita telah dewasa.. bukankah dewasa berarti siap melepaskan dan merelakan, kita masih bisa bertemu,dalam nyata atau dalam doa, kita masih bisa saling membahagiakan,dalam peluk dalam tawa semanis dulu..
ini bukan kepergian.. kita hanya sama" ingin meraih tujuan..
tolong.. tolong jangan anggap ini perpisahan!!
hanya raga kita yang terpisah, tapi hati ini masih saling bertautan, tubuhku memang tak lagi didekat kalian.. tapi izinkan aku menyelamatkan hati..agar perbedaan ini tak jadi bumerang untuk saling menyakiti aku pergi karna aku ingin menjadi yang ku ingini..:)

Rabu, 13 Agustus 2014

Untuk tiap-tiap tempat yang kita pijak. Untuk semua jejak

Kita pernah berjalan sendiri, mendatangi tempat demi tempat yang kita inginkan , menikmati perjalanannya dengan cara kita sendiri. Menyenangkan. Bukan tentang sendiri atau berdua, tapi bagaimana syahdu dan mesranya semesta mengajak kita berbicara berdua saja dan menerjemahkan banyak bahasanya.
Tak ada yang tak istimewa, dari perjalanan dan tempat yang pernah aku dan kamu tempuh, jauh sebelum adanya kita. Bahkan terkadang, ada bagian dari tempat yang kita singgahi sudah lebih dulu meninggalkan jenis kenangan yang hanya kamu saja yang tahu judulnya, dan hanya aku yang tahu judulnya. Tak pernah ada yang salah dari kenangan, bagaimana kita akan belajar dan berdiri jika kita tak menemukan itu dulu sampai pada akhirnya semesta menyatukan kita.
Lalu membiarkannya tak ada, lenyap oleh waktu, setelah semua kita sudahi, dan semua kini tentang kita saja.
Namun kali ini, aku tak akan berbicara tentang seberapa menyenangkan sebuah perjalanan yang sudah pernah aku lewati sendirian, atau warna apa yang akan aku beri tentang cerita lalu. Sebab, setelah kamu memilihku dan hatiki berkata “iya” atas kedatanganmu, yang aku tahu tempat pertama kali yang mempertemukan kita pada satu meja, dua kursi, satu topik pembicaraan, lalu saling menukar isi kepala masing-masing, ialah jejak yang sudah menjadi tanda “selamat datang” aku sudah mempersilahkan kamu tinggal. Jaga dan jangan lepaskan, ia yang mampu membuatmu lupa, bahwa luka pernah ada.
Tak pernah ada yang tergesa-gesa, tak pernah ada yang direka-reka. Kamu yang tiba-tiba datang, lalu kita jatuh cinta begitu saja. Kamu mengetuk pintu lembut, dan aku menpersilahkan masuk. Setelah itu aku dan kamu mengerti, kita tak lagi harus berjalan sendirian mengikuti banyak keinginan hati kita atas ketertarikan dengan banyak tempat dan banyak jenis perjalanan.
Ah, terima kasih. Aku siap mengulang lagi dan lagi kebahagiaan ini. Mengingat berkali-kali mana yang pernah kita datangi, apa yang pernah kita lahirkan, yang pasti setiap tempat yang kita pijak akan selalu meninggalkan jejak. Pagi, siang, dan malam, bahkan senja dan langit yang amat kita suka pun tahu, bagaimana debar demi debar tak berhenti memberi kabar, di luar sana aku telah melihat banyak hal menakjubkan yang Tuhan ciptakan dengan cinta, yang manusia hasilkan. Tapi kamu, adalah salah satu pemandangan indah ciptaan Tuhan berwujud laki-laki yang aku kagumi dan tak akan pernah selesai aku tuliskan.
Semoga Tuhan sedang jatuh cinta, ketika menuliskan cerita kita.
Jadi, mari memperbanyak jejak. Aku dan kamu, dalam ribuan kelak.
image

Kamis, 13 Maret 2014

Hati Yang Tertinggal



lucu, melihat seseorang yang sangat tidak ingin di katakan terpuruk di masa lalu..
sampai harus memaksakan meraih hati yang lain..
apa tidak memikirkan perasaan si hati baru itu jika dia tau kalau dia dicintai karena paksaan?
apa adil untuk hati baru itu?
apa tak terfikir bagaimana perasaannya nanti ketika kau tinggalkan?
apa kau tak ingat bagaimana sakitnya saat kau ditinggalkan?
lalu kau ingin menjadikan nasibnya sama sepertimu??
kalau masih ingin menunggu masa lalu kembali jangan menjadikan siapapun sebagai sandaran sementara bukan?
yg terpenting adalah mau tetap menunggu masa lalu atau diam dimasa sekarang atau berlari ke masa depan, asal memahami resiko baik buruknya tak akan jadi soal..
nikmati saja rasa bahagianya. nikmati saja sakitnya.. itu keputusan diri kan?
ini menurutku.. terserah kau mau berfikir seegois apa..
kalau aku.. BUKANNYA TERPAKU DIMASA LALU.. TAPI MEMILIH YANG TERBAIK UNTUK MASA DEPAN.. kalau belum ditemukan aku hanya perlu yakin.. bahwa seseorang telah dipersiapkan.. aku saja yang belum sampai tujuan..

Jumat, 21 Februari 2014

Perihal Rindu

 untuk laki-laki yang beberapa hari ini mau menemani aktivitasku :)

 

Sayang, rindu itu curang. Ia terus bertambah tanpa tahu bagaimana caranya agar berkurang.

Setiap kau dan aku sedang dalam dekat, entah mengapa, waktu berlari terlalu cepat. Sementara ketika jarak membuat kita tersekat, waktu berjalan begitu lambat. Namun, aku selalu mampu melipat jengkal yang diulur-panjang-panjangkan Semesta dengan sengaja. Aku juga punya seribu satu siasat agar arloji bergulir ke kanan lebih cepat.

Bagaimana tidak bila aku tidak candu rindu terhadap laki-laki yang selalu mampu membuatku teduh meski sedang di bawah terik sang surya, membuatku tenang meski sedang mendapati banyak masalah, membuatku merasa takut ketika sesaat lupa pada Sang Pencipta, dan membuatku merasa cukup hanya dengan melihatmu tertawa.

Senin, 10 Februari 2014

Tidak Sama Sekali


Apa yang lebih menyedihkan dari pada tak di perjuangkan ?

Mencintai sendirian pun tidak di ijinkan

Bodohnya aku menunggu di temukan olehmu

Yang tak berniat melakukan pencarian


Jadi biarkan aku sesaat menyimpan rasa ini

Rasa yang sampai kapan pun kau acuhkan

Semoga kau bahagia dengan keputusanmu


Selamat berbahagia tuan :)


Sabtu, 18 Januari 2014

P-E-R-P-I-S-A-H-A-N





Setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Cepat atau lambat patah ini akan terjadi pada siapapun termasuk AKU, iya tentu ada air mata,tentu saja ada semilir duka.. tapi aku percaya semua ini akan terlewati, dan kembali baik2 saja.. aku juga manusia biasa, punya rasa rindu yang menggebu, aku rindu menjadi diriku sendri,aku yang utuh,aku yang ku kenali,aku yang ku inginkan, memang,, semua tak lagi sama. tapi percayalah ini yang terbaik..jgn ada benci apalagi caci,
kita telah dewasa.. bukankah dewasa berarti siap melepaskan dan merelakan, kita masih bisa bertemu,dalam nyata atau dalam doa, kita masih bisa saling membahagiakan,dalam peluk dalam tawa semanis dulu..
ini bukan kepergian.. kita hanya sama" ingin meraih tujuan..
tolong.. tolong jangan anggap ini perpisahan!!
hanya raga kita yang terpisah, tapi hati ini masih saling bertautan, tubuhku memang tak lagi didekat kalian.. tapi izinkan aku menyelamatkan hati..agar perbedaan ini tak jadi bumerang untuk saling menyakiti aku pergi karna aku ingin menjadi yang ku ingini..:)